Senin, 02 Februari 2009

2.1 SIKAP PANTANG MENYERAH DAN ULET DALAM KEGIATAN USAHA

Sikap pantang menyerah dan ulet ada kaitannya dengan program sistem ganda atau yang sering disebut dengan magang. Dalam magang tersebut anak didik terkadang mengalami berbagai masalah dan terkadang peserta didik merasa putus asa dalam magang.
Dalam hal ini sikap pantang menyerah wajib diberikan pada peserta didik agar tidak mudah putus asa.Adapun yang dimaksud dengan magang adalah ikut belajar dalam kegiatan usaha atau bisnis kewirausahaan.

Lulusan SMK diharapkan dapat memperoleh pekerjaan,suatu kenyataan yang perlu direnungkan adalah bahwa kebanyakan para siswa SMK setelah selesai studinya berperan sebagai buruh pabrik,pegawai dan sebagaianya.Jarang tamatan SMK yang mau menciptakan serta mengembangkan pekerjaan,maka dari itu magang perlu dilakukan. Dengan magang diharapkan peserta didik dapat:
• Memiliki sikap mental berwirausaha
• Memiliki moral yang tinggi
• Memiliki keterampilan berwirausaha
• Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan

Pada dasarnya sikap pantang menyerah dan uletwajib dimiliki seorang wirausaha dan dengan sikap pantang menyerahharus didasari dengan motivasi atau dorongan agar usaha yang dijalankan dapat berhasil.



2.2 MENGELOLA KONFLIK

Dalam berwirausaha dengan memotivasi sikap pantang menyerah dan ulet maka peserta didik juga akan dapat mengetahui bagaimana konflik yang terjadi pada diri seorang wirausaha.Berikut ini akan dijabarkan pengertian dari Konflik dan bagaimana mengelola konflik tersebut.

Sedangkan menurut luthans(1981) konflik adalah yamg ditimbulkan oleh adanya kekuatan yang saling bertentangan.Kekuatan-kekuatan ini menjadi bersumber pada keinginan manusia.Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan pendapat,persaingan dan permusuhan.

Dengan adanya suatu perbedaan tidak selalu berarti perbedaan keinginan.Sumber dari konflik merupakan suatu adanya perbedaan keinginan,maka perbedaan pendapat tidak selalu berati konflik.Dalam dunia usaha,persaingan sangat erat hubungannya dengan konflik karena dalam persaingan usaha terdapat banyak pihak yang menginginkan hal yang sama namun pada akhirnya,tidak semuanya dapat tercapai.

Konflik tidak selalu harus dihindari,karena tidak selalu konflik itu membawa efek negatif,berbagai konflik yang ringan dan dapat dikendalikan ( dikenal dan ditanggulangi) dapat berakibat positif bagi mereka yang terlibat maupun organisasi.
Sebab-sebab terjadinya konflik dalam berwirausaha sangatlah beragam,diantaranya organisasi dalam berwirausaha,praktek hubungan manusia yang kurang seimbang,konflik batin perorangan.

Menurut James A.F.Stoner dan Charles Wankel menjelaskan bahwa konflik dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Konflik Intrapersonal
Adalah konflik yang terdapat dalam diri seseorang,konflik ini terjadi ketika jika pada suatu waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
Ada tiga macam bentuk konflik Intrapersonal yaitu:
• Konflik Pendekatan-Pendekatan,contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik
• Konflik Pendekatan-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan
• Konflik Penghindaran-Penghindaran,contohnya orang yang dihadapkan pada suatu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif

2. Konflik Interpersonal
Adalah suatu pertentangan yang terjadi antara seseorang dengan orang lain karena adanya perbedaan kepentingan atau keinginan,konflik ini biasa terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.

Dalam bidang usaha,hal ini dapat terjadi ketika suatu usaha yang telah berkembang dan melibatkan beberapa karyawan yang terlibat di dalamnya konflik interpersonal.

3. Konflik Antar Individu dan Kelompok.